Quarter-Life-Crisis
Seperti kebanyakan orang khususnya anak muda yang lagi banyak membahas mengenai mental health, kamipun sama. Yahh wajar saja, diusia kita sekarang yang beranjak dewasa, mulai memasuki fase pencarian jati diri, apalagi sebagai mahasiswa semester akhir, tidak sedikit diantara kita yang kemudian berfikir habis ini harus ngapain??, mau jadi apa?. yahh sebenarnya itu hal wajar, kalau dalam bahasa gaulnya kita sudah memasuki fase quarter-life-crisis. Krisis?? Yaa krisis, ketimpangan yang terjadi antara ekspektasi dan realita. Harapan-harapan yang semakin menjulang namun realita yang terseok dibawahnya pula mental serta kondisi yang belum mampu menopangnya.
Maka tak jarang kita merasa sensitif, Kadang bahkan kita terpatahkan oleh hal-hal kecil, sedihh sekalii, pengen nangiss aja, rasanya capek padahal tidak ngapai-ngapain, tapi memang karena mental kita sedang diuji. Jadi it's okay. Tidak usah dengarin hal-hal lain yang mungkin semakin menguji kedabaran seperti omongan orang yang bilang ihh manja sekalii, or maybe, baru begituu, cengengnya dan lain seterusnya. Yg tau kadarnya itu cuma dirimuu. It's only you.
Life seems so hard for us. Not me nor you.
Setiap orang mungkin punya tantangan yang berbeda, kamu boleh jadi masalahnya A, dilain sisi masalah aku B. Meski berbeda tapi tak ada satupun di antara kita yang paham kadarnya seperti apa, beratnya kayak apa bagi yang sedang menjalani.
Pada akhir tulisan ini, saya cuma mau bilang, untuk siapanpun diluar sana yang merasa sedang ada di fase ini, sedang merasa hidupnya ada di titik terendah, "it's okay", sekali lagi saya mau bilang " Tidak apa², You are not alone". Semangat yahh ini cuma fase dan kita harus lalui itu. SEMANGATT. VIRTUAL HUG TO YOU ALL.
Bissoloro, 18-19 Januari 2023
Komentar
Posting Komentar